30 December 2008
26 December 2008
Puisi Mengenang Bencana Tsunami
romahamzani
Maret 09, 2005
Cahaya kota dalam kegelapan
Menjanjikan sebuah harapan
Dalam kenangan adalah indah
Menjelma hamparan yang lara dan gundah
Kini dalam tatapan kosong
Bertaburan udara kelam dalam hening
Cinta, hidup, harta adalah maya
Permainan, pekerjaan adalah belaka
Kenangan berlalu dalam kebisuan
Kesenangan berbaur dalam kenistaan
Entah, apa yang telah diperbuat
Segala kesengsaraan telah menjelma kehidupan
Dalam hitungan sebuah kedipan
Ladang yang elok dan asri
Menjadi sebuah kuburan yang ngeri
Berhamparan tubuh pucat dan kaku
Panggilan jiwa, tenggelam dalam hangatnya kalbu
Udara dingin telah menghantui luka
Kehangata yang didambakan menjadi neraka
Sebuah teguran telah datang
Dalam surat goncangan dalam gelombang
Mereka menggapai cahaya keselamatan
Dalam terpaan air bah
Mereka meratapi goresan yang salah
Dalam tangisan panjang
Mereka tenggelam dalam arus
Derai air mata, membanjiri dunia ini
Jeritan-jeritan menyayat hati
Berbagai anak manusia larut dalam duka
Meratapi sebuah kedasyatan dalam bencana
Ya Allah ….., Ya Allah ….., Ya Allah …..
Betapa berat cobaan yang diberikan
Pada diri kami yang t’lah menyulap Serambi Mekkah menjadi Dunia yang Fana
Ya, Engkau Maha Esa, Maha Agung, Maha Kuasa dan Maha dari segala Maha
Tetapi dunia ini maya
Dalam sebuah kebohongan derita
Tangisan dunia dalam kedustaan
Tertera dalam raut muka dan lidah kepalsuan